Published on August 26th, 2024 | by Admin
0Dosen dan Mahasiswa STIE Lhokseumawe Latih Puluhan Warga Mengolah Limbah Rumah Tangga Jadi Pupuk Kompos
Dosen dan Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Lhokseumawe kemarin, melatih puluhan warga dari sejumlah desa dalam Kota Lhokseumawe cara mengolah limbah rumah tangga menjadi pupuk kompos.
Kegiatan tersebut merupakan pengabdian kepada masyarakat dengan tajuk “Pemanfaatan Limbah untuk Kesejahteraan: Pengembangan Pupuk Kompos dan Eco Enzyme dari Prinsip 4R di Kota Lhokseumawe.
Pelatihan itu diadakan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang peduli lingkungan dan memanfaatkan limbah secara optimal.
Ini merupakan bagian dari skema Pengabdian Masyarakat Pemula yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemendikbudristek Tahun Anggaran 2024.
Kegiatan itu diadakan Tim pelaksana terdiri dari M Lutfi Al Fahmi, Maryana, dan Muhammad Taqdirul bekerja sama dengan Bank Sampah Meutuwah Sawang.
“Kegiatan ini dirancang untuk memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat tentang pengelolaan limbah rumah tangga melalui prinsip 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace),” ujar Ketua Tim Pelaksana, M Lutfi Al Fahmi, dalam siaran pers yang diterima Serambinews.com, Jumat (23/8/2024).
Pelatihan itu berfokus pada pengembangan pupuk kompos dan eco enzyme sebagai produk bernilai ekonomi.
Saat memberikan sambutannya, Ketua tim pelaksana menekankan pentingnya penerapan prinsip 4R dalam kehidupan sehari-hari untuk mengurangi beban lingkungan sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
“Dengan memanfaatkan limbah yang selama ini dianggap tidak berguna, kita bisa menghasilkan produk yang bermanfaat,” ungkap M Luthfi.
Di antaranya, pupuk kompos dan eco enzyme.
“Produk ini tidak hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Pelatihan yang diberikan mencakup seluruh tahapan pengolahan limbah menjadi pupuk kompos dan eco enzyme, mulai dari pemilahan limbah, proses fermentasi, hingga cara penggunaan produk akhir.
Peserta diajak langsung untuk mempraktikkan setiap tahap, sehingga mereka dapat menguasai keterampilan yang dibutuhkan untuk mengolah limbah secara mandiri di rumah masing-masing.
Saat memberikan sambutannya, Ketua tim pelaksana menekankan pentingnya penerapan prinsip 4R dalam kehidupan sehari-hari untuk mengurangi beban lingkungan sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat.
“Dengan memanfaatkan limbah yang selama ini dianggap tidak berguna, kita bisa menghasilkan produk yang bermanfaat,” ungkap M Luthfi.
Di antaranya, pupuk kompos dan eco enzyme.
“Produk ini tidak hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Pelatihan yang diberikan mencakup seluruh tahapan pengolahan limbah menjadi pupuk kompos dan eco enzyme, mulai dari pemilahan limbah, proses fermentasi, hingga cara penggunaan produk akhir.
Peserta diajak langsung untuk mempraktikkan setiap tahap, sehingga mereka dapat menguasai keterampilan yang dibutuhkan untuk mengolah limbah secara mandiri di rumah masing-masing.
Tidak hanya berfokus pada pengembangan produk dari limbah, kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan meminimalkan dampak negatif dari limbah rumah tangga.
“Dengan program ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk tidak hanya sekadar membuang limbah, tetapi juga melihat potensi yang ada di dalamnya.
Limbah bisa menjadi sumber daya yang sangat berharga jika dikelola dengan baik,” timpal Maryana, anggota tim pelaksana.
Masyarakat yang hadir dalam pelatihan itu menunjukkan besarnya minat dan kepedulian mereka terhadap isu lingkungan dan kesejahteraan.
Para peserta mengungkapkan rasa puas mereka atas ilmu dan keterampilan yang diperoleh, serta berharap agar kegiatan serupa dapat diadakan secara rutin.
STIE Lhokseumawe berharap dapat mendorong tumbuhnya kesadaran kolektif di kalangan masyarakat Kota Lhokseumawe tentang pentingnya pengelolaan limbah yang berkelanjutan.
Selain itu, tim pelaksana juga berencana untuk memantau perkembangan hasil pelatihan ini di masyarakat, serta mengevaluasi potensi perluasan program di wilayah lain.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pionir dalam upaya pengelolaan limbah yang lebih baik di Kota Lhokseumawe, dan menjadi contoh bagi institusi lainnya dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang berdampak langsung pada kesejahteraan dan kelestarian lingkungan.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Dosen STIE Lhokseumawe Latih Puluhan Warga Mengolah Limbah Rumah Tangga Jadi Pupuk Kompos, https://aceh.tribunnews.com/2024/08/23/dosen-stie-lhokseumawe-latih-puluhan-warga-mengolah-limbah-rumah-tangga-jadi-pupuk-kompos.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Eddy Fitriadi